*MENOLAK TUA, MERANGKUL KEABADIAN: REFLEKSI DIRI UNTUK HARI INI*

*MENOLAK TUA, MERANGKUL KEABADIAN: REFLEKSI DIRI UNTUK HARI INI*  

Menua adalah perjalanan yang tak terhindarkan, sebuah kepastian yang Allah tetapkan bagi setiap insan. Semakin waktu bergulir, tubuh kita melemah, tenaga berkurang, dan langkah terasa lebih berat. Dalam setiap garis wajah yang mulai tampak, ada cerita panjang, perjuangan, dan waktu yang tak pernah berulang.  

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:  
‎فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ دَوَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ: الْهَرَمُ  
_"Sesungguhnya tidaklah Allah ta’ala meletakkan penyakit melainkan Allah sertakan pula obatnya, kecuali satu penyakit yakni tua."_ (HR. At-Tirmidzi, Hasan Shahih).  

Maka, apa yang tersisa untuk kita renungkan? Waktu tak dapat dihentikan, raga tak bisa kembali muda, tapi jiwa... jiwa kita masih bisa terus diperindah dan dikuatkan.  

*Saat Dunia Tak Lagi Dalam Genggaman*  
Kita sering terlena dengan kesibukan dunia. Mengejar karir, harta, dan kepuasan diri, seolah-olah dunia ini adalah tujuan akhir. Tapi sadarkah kita? Dunia ini hanyalah perhentian sementara. Suatu masa akan tiba, ketika kita tak lagi sanggup mengumpulkan perbekalan, padahal perjalanan panjang telah menanti.  

Pertanyaannya, apa yang sudah kita siapkan? Apakah amal-amal kita cukup untuk mengarungi perjalanan yang abadi?  

*Menata Kembali Prioritas Hidup*  
Ini adalah momen bagi kita untuk menata kembali apa yang benar-benar penting:  
- *Hubungan dengan Allah* : Seberapa sering kita meluangkan waktu untuk mengingat-Nya?  
- *Amal dan Kebaikan* : Berapa banyak yang sudah kita lakukan untuk sesama?  
- *Keikhlasan dan Kesungguhan* : Apakah setiap langkah kita adalah untuk mencari ridha-Nya?  

Setiap hari yang Allah beri adalah kesempatan baru. Kesempatan untuk kembali, untuk memperbaiki, untuk mendekatkan diri kepada-Nya.  

*Suara Pesona Indah dalam Diri*  
Raga mungkin menua, tapi jiwa tetap bisa bersuara indah. Suara yang berserah kepada-Nya, suara yang memohon ampunan, suara yang menyeru kebaikan. Itulah pesona sejati yang akan kekal, bahkan ketika fisik tak lagi kuat.  

*Refleksi Diri*  
Hari ini, mari kita bertanya pada diri sendiri:  
- Apakah aku telah memanfaatkan waktuku untuk kebaikan?  
- Sudahkah aku menyiapkan bekal untuk perjalanan panjang nanti?  
- Apa warisan terbaik yang ingin aku tinggalkan di dunia ini?  

Waktu terus berjalan. Dunia semakin menjauh. Tetapi kasih Allah selalu dekat, menunggu kita untuk kembali. *Mari kita melangkah, bukan untuk menolak tua, tetapi untuk merangkul keabadian dengan amal yang bermakna.*  

Semoga refleksi ini menjadi awal bagi kita semua untuk hidup lebih bermakna dan mendalam, menuju ridha-Nya. 🌌✨